Selasa, 23 Maret 2010

Pengalaman Bertanam Jagung Manis Pertama Kali

Usai menanam pohon buah-buahan, ternyata sisa lahan masih luas dan yang terpakai hanya sebagian. Agar sisa lahan kami manfaat dan menghasilkan sesuatu, kami pun memutuskan untuk bertanam jagung. Mengapa jagung manis?... banyak alasan yang membuat kami memutuskan untuk bertanam jagung manis ini.
Pertama, jelas secara teoritis dan pengalaman orang bertanam jagung manis cukup menguntungkan, kedua masa tanam hanya 2 hingga 3 bulan, ketiga kebetulan lahan kami bekas perkebunan tebu, hal ini dapat mengurangi biaya pengolahan lahan dan cocok untuk jagung dan juga aliran air yang kurang, keempat perkiraan pasar yang cukup baik, kelima memang dari dahulu kala kami berniat bertanam jagung....

Langkah-langkah yang kami lakukan saat itu adalah sebagai berikut :
Kami siapkan dahulu dana yang kami punya, apakah cukup untuk menanam seluas lahan yang tersedia atau tidak.
Persiapkan lahan untuk bertanam jagung, ternyata lahan bekas tebu sangat subur... tandanya rumput-rumput tumbuh dengan suburdan tebal. Terpaksa rumput-rumput kami basmi, caranya dengan menyemprotkan obat racun rumput. Untuk luas lahan 8000 m2 kami menggunakan 10 liter cairan pembasmi rumput, entah kebanyakan atau kekurangan obat setelah hampir sebulan rumput itu tumbuh kembali ...(bingung!).
Persiapan lahan berikutnya, membuat saluran air, kami membuatnya dengan ukuran lebar 40 cm kedalaman 25 cm sebanyak 6 alur, kami sengaja tidak membuat bedengan baru karena sudah tersedia bekas kebun tebu.
Tahap berikutnya cukup membuat kami sempat bingung, kami sama sekali buta soal bertani yang sesunggguhnya, kami pun banyak bertanya dan mengumpulkan informasi tentang jagung. Alhamdulillah ada seorang petani palawija tetangga lahan kami yang membantu, namanya mang Udin. Dengan beliaulah kami dapat informasi cara bertanam jagung (aplikatif) yang benar dan jenis bibit yang bagus untuk ditanam (red. penulis).
Pada awalnya kami memperoleh informasi bibit jagung manis yang bagus bermerek SG (sygenta), segera setelah itu kami mencari bibit ini, namun setelah seantero wilayah tiga cirebon dijajaki ternyata stok bibit SG sedang kosong! (bingung lagi)....
Informasi pun berkembang, kami mendengar ada bibit yang sebaik jenis SG, nama merek dagangnya Bonanza dari Panah Merah. Tidak beda jauh dengan SG, bibit ini pun sulit dicari tetapi alhamdulillah.... kami berhasil memperolehnya di kota sumedang.

Ga lama setelah memperoleh bibit, segera kami melakukan penanaman benih. Segala sesuatunya kami persiapkan mulai dari tenaga kerja, benih, alat bantu dan bahan penunjang lainnya. Penanaman dilakukan pagi hari mulai pukul 6 hingga pukul 12 siang (bedug). Sedangkan ukuran jarak yang kami gunakan 20 cm untuk jarak antar batang dalam satu baris dan 90 cm untuk jarak antar baris, sehingga lahan yang terpakai dari total luas laham kira-kira hanya 6000 m2. Lahan seluas ini memerlukan bibit sebanyak kira-kira 24000 butir, kalau satu bungkus benih bonanza berjumlah 250 butir dengan tingkat keberhasilan 85 % maka diperlukan benih 24000 butir ditambah 15 % (kira-kira 111 bungkus benih bonanza). Dan Subhanallah! kebetulan kami hanya mendapatkan benih 110 bungkus, jadi pas banget dengan luas lahan yang ada. Kalau menurut teori seharusnya lahan seluas itu memerlukan benih sebanyak 43.200 butir, khusus untuk lahan yang sedang kami garap ini memang kurang efisien jauh dari target, tetapi seperti yang disebutkan di atas, kami sengaja memanfaatkan lahan bekas tebu yang alur-alurnya lebih lebar daripada alur untuk tanaman jagung dan juga sebagian lahan ditanam pohon buah-buahan.

Teknik menanam benih jagung (pengalaman saat ini) :
Untuk lahan seluas 8000 m2 memerlukan 15 orang tenaga kerja, terbagi 5 grup tiap grup terdiri 3 orang yaitu 1 orang (laki-laki) bertugas membuat lubang (alat pelubang tongkat kayu atau bambu), 1 orang (wanita) memasukkan benih ke dalam lubang (1 lubang satu benih) dan 1 orang (wanita) memasukkan lebu (sekam arang putih dicampur air) untuk menutupi benih.
Caranya cukup mudah dan sederhana, pertama buat lubang sedalam kurang lebih 5 cm kemudian masukkan cukup 1 butir benih jagung dan lalu ditutup dengan lebu basah. Selesai sudah...menanam benih jagung...tinggal langkah berikutnya yaitu pemeliharaan, untuk bagian ini Insya Allah akan kami bahas di artikel mendatang. Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang baru pertama kali ingin bertanam jagung manis.....

Di bawah ini gambar-gambar suasana bertanam jagung di kebun kami...

Lahan kami dikelilingi kebun tebu

Tiap tenaga kerja melakukan tugasnya masing-masing

Memasukkan benih ke dalam lubang

Sedang mencampur abu sekam dengan air