Senin, 28 Desember 2009

Menanam Buah Markisa

Cerita Perjalanan Bertanam Markisa


Berawal dari perjalanan pulang dari liburan ke jogja, saat itu ceritanya saya dan keluarga hendak makan siang, kami tertarik untuk mampir di sebuah rumah makan lesehan. Sambil beristirahat kami pun memperhatikan keadaan sekeliling rumah makan tersebut, ternyata banyak tanaman buah-buahan. Ada pohon mangga, pohon sawo, jambu air , markisa dll. Kami pun memesan makanan dan minuman, khusus untuk minuman akhirnya dipesanlah jus markisa. Loh kok warna jusnya kuning? Setahu aku yang namanya markisa (konyal) berwarna putih, ternyata markisa yang dibuat jus itu adalah markisa dataran rendah yang rasanya masam dan berwarna kuning. Hmm…. Gerrr…. Segeeer deh rasanya….

Pemilik rumah makan tersebut bilang bahwa markisa yang dibuat jus tadi berasal dari halamannya, akhirnya akupun tertarik utnuk meminta buah markisa yang masih menempel dipohonnya untuk dijadikan bibit. Rupanya pemilik RM tsb baik sekali, bahkan beliau memberi bibit yang sudah jadi (petet) yang tumbuh liar disekeliling halaman RM. Asyiiiikk .. aku seneng banget. Oleh suamiku tanaman kecil tadi dimasukkan ke botol minuman bekas yang sudah diisi air sedikit saja untuk menjaga kelembaban pohon lalu ditutup mulut botolnya. Perjalanan pulang kami memakan waktu sekitar 2 jam dari lokasi ini tapi alhamdulillah tanaman kecil ini masih seger-seger. Ternyata setelah dihitung-hitung jumlah pohonnya ada 70 puluh pohon kecil! Lumayan banyak nih!

Singkat cerita itu si pohon ditanam didalam polibag kecil dahulu untuk mengurangi stress, mungkin sekitar 1 minggu mereka mulai segar kembali. Kami pelihara tanaman kecil ini hingga benar-benar kuat sambil menunggu lahan yang disiapkan untuknya.. Akhirnya lahan tanam diputuskan di halaman belakang 2 batang dan di depan garasi (sebagai kanopi) 2 batang. Setelah kurang lebih 3 bulan barulah bibit ditanam di lahan tersebut, wow.. ternyata pertumbuhannya sangat pesat, tak kurang dari dua bulan sejak tanam tanaman mulai rimbun dan berbunga. Tak kurang dari 2 minggu sejak berbunga, tanaman mulai berbuah, alhamdulillah buahnya juga lebat dan ranum…

Saya gambarkan ilustrasi para-para untuk pohon markisa (lihat gambar diagram), saat ini saya menggunakan kombinasi bahan dari besi pipa (untuk kaki-kakinya) dan bambu (untuk para-paranya).


Cara menanamnya:

Buat lubang sekitar 30 cm dan kedalaman 25 cm, dasarnya diberi sedikit kompos dan kotoran kambing (yang sudah masak) letakkan bibit pohon markisa (plastik polibeknya dibuka dengan cara disobek di bagian sisinya) lalu ditutup kembali dengan sebagian tanah yang telah dicampur dengan kotoran kambing. Kemudian disiram sampai jenuh.

Selama pemeliharaan disiram pagi dan sore, setiap 15 hari tanaman diberi pupuk cair organik (bisa membuatnya sendiri atau produk yang ada di pasaran).


Gambar sketsa papa-para pohon markisa.

Dua bibit markisa ditanam satu garis, dalam gambar ini pohon sudah bisa dipangkas (setelah dipangkas segera akan muncul cabang-cabang baru).

Pohon markisa yang rimbun ini hasil pemangkasan sejak batang mulai mencapai para-para (tumbuh mendatar), tujuannya agar pohon bisa berbuah banyak (bunganya muncul hampir disetiap ketiak daun) pada cabang-cabangnya.

Bunga markisa jantan, tidak jadi buah.

Buah markisa berumur 2 mingguan kira-kira 6 cm panjangnya.

Buah markisa yang lebat dan ranum...

Mengatur letak buah markisa. Buah markisa perlu diatur posisinya agar tidak terjadi pembusukan bila menekan batang bambu disaat musim hujan.

buah markisa yang ranum, bisa puluhan buah perbatangnya.

Sampai di sini dulu ceritanya, Insya Allah nanti kalau panen saya akan melanjutkan ceritanya, semoga bermanfaat buat anda apa yang jadi pengalaman kami ini. Amin..